KONSEP KOPERASI
1.Konsep Koperasi Barat
2. Konsep Koperasi Sosialisi
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang
LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
1. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi
2. Aliran Koperasi
•SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
1. Sejarah Lahirnya Koperasi
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
KONSEP KOPERASI BARAT
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi
Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat
- Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antarsesamaanggota, dg saling membantu dan saling menguntungkan Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkankeuntungan dan menanggung risiko bersama
- Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai denganmetode yang telah disepakati
- Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangankoperasi
Dampak Langsung Koperasi Terhadap Anggotanya
•Promosi kegiatan ekonomi anggota
•Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasipermodalan,
pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertindak sebagaiwirausahawan
dan bekerjasama antar koperasi secara horizontal dan vertikal
•Pengembangan Kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan
•Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil
•Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dg pemberian harga yang wajarantara produsen dg pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama padakoperasi dan perusahaan kecil.
KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuanmerasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistemsosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis
KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
•Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tanganpemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
•Perbedaan dengan Konsep Sosialis
Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan
probadi ke pemilikan kolektif
Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomianggotanya.
LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
•Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi
•Aliran Koperasi
Koperasi
Ideologi dan Sistem Perekonomian saling berkaitan menuju pada Aliran Koperasi
Hubungan Ideologi, Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi
Ideologi | Sistem Perekonomian | Aliran Koperasi |
Liberalisme/Kapitalisme | Sistem Ekonomi Bebas Liberal | Yardstick |
Komunisme / Sosialisme | Sistem Ekonomi Sosialis | Sosialis |
Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme | Sistem Ekonomi Campuran | Persemakmuran (Commonwealth) |
Aliran Koperasi
•Aliran Yardstick
•Aliran Sosialis
•Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Aliran Yardstick
•Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganutperekonomian Liberal.
•Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan danmengoreksi
•Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi ditengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggotakoperasi sendiri
•Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industriberkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belandadll.
•Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraanmasyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasikoperasi.
•Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia
Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
•Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomimasyarakat.
•Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegangperanan utama dalam struktur perekonomian masyarakat
•Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”,dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhankoperasi tercipta dengan baik.
E.D. Damanik
Cooperative Commonwealth School
Membagi koperasi menjadi 4 aliran atau schools of cooperatives berdasarkanperanan dan fungsinya dalam konstelasi perekonomian negara, yakni :
•Cooperative Commonwealth School
•School of Modified Capitalism / School of Competitive Yardstick
•The Socialist School
•Cooperative Sector School
•Aliran ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan memperjuangkan agarprinsip-prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia danlembaga, sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan ditengah masyarakat.
•M. Hatta dalam pidatonya tgl. 23 Agustus 1945 dg judul “Indonesia Aims and Ideals”,mengatakan bahwa yang dikehendaki bangsa Indonesia adalah suatu kemakmuranmasyarakat yang berasaskan koperasi (what we Indonesias want to bring into existence is a Cooperative Commonwealth)
School of Modified Capitalism
(Schooll Yardstick)
Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai suatu bentuk kapitalisme, namunmemiliki
suatu perangkat peraturan yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis
=>Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem sosialis
* Cooperative Sector School
Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari
kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di antara kapitalis dansosialis
SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
•Sejarah Lahirnya Koperasi
•Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI
•1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembangdewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit
•1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)
•1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh FerdinanLasalle, Fredrich W. Raiffesen
•1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze
•1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) makakoperasi telah menjadi suatu gerakan internasional
Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “SeratusTahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, PatihPurwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong temansejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeramanpelepas uang
Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-enSpaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto.
•1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voorVolks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat diIndonesia. Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”
•12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya\
•1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok danmenugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
•1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin
•1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakanMunaskop II di Jakarta
•1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok PokokPerkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
•Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar